|
the dying banana tree in my village |
|
Pohon pisang yang telah ditebang tapi tetap berbuah |
|
Pisang ambon |
|
Pisang gedang saba |
Ada banyak macam tanaman pisang di Bali. Tanaman pisang
tidak mengenal musim seperti tanaman lain yang berbuah hanya pada musim
tertentu, sedangkan pisang bisa berbuah kapan saja. Pohon pisang juga bias
tumbuh dimana saja, tanpa harus diberi perhatian khusus oleh penanamnya. Pisang
adalah tanaman yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan hewan. Kita dapat
memakai pisang mulai dari daunnya sebagai pembungkus makanan, sebagai sarana
sesajen dan juga sebagai makanan binatang seperti ulat.
Di beberapa Negara seperti Samoa Barat, Fiji serta
Negara-negara di wilayah Pasifik, di Ghana Negara di Afrika menggunakan pisang
jenis tertentu sebagai makanan pokok mereka. Di Samoa Barat misalnya, orang
merebus pisang hijau yang masih mentah di dalam santan kelapa lalu dimakan
sebagai menu utama dengan lauk ikan bakar atau ayam panggang. Tidak hanya
pisang hijau tetapi juga sukun dipakai makanan pokok oleh penduduk Samoa.
Ketika saya di Samoa selama dua bulan, saya menjadi kurus karena susah
mendapatkan nasi, walau ada biasanya harganya sangat mahal. Sedangkan di Ghana,
mereka menggoreng pisang yang masih mentah dijadikan bahan makanan utama
ditambah sayur-sayuran serta daging.
Di Bali, pisang saba merupakan bahan makanan yang ideal bagi
para bayi di generasi tua sebelum produk modern diperkenalkan kepada peradaban
jaman sekarang. Pisang saba punya mitos tersendiri kenapa menjadi makanan yang
baik bagi para bayi.
|
Pisang gedang saba baik untuk pisang goreng dan kolek |
|
Pisang ini enak untuk para bayi |
Ceritanya sebagai berikut (menurut lontar Sudamala):
Pada suatu hari, Bathari Uma istri Bathara Siwa yang cantik
dituduh berselingkuh dengan Bathara Brahma dimana pada saat itu Bathara Siwa
sedang bermeditasi di Gunung Mahameru. SangHyang Tri Tunggal melaporkan
perbuatan Bathari Uma kepada Bathara Siwa. Tanpa piker panjang, Bathara Siwa
mempercayai laporan SangHyang Tri Tunggal dan mengutuk Bathari Uma menjadi
raksasi dengan rupa yang sangat menyeramkan. Tubuh yang langsing menjadi besar,
mata mendelik bagaikan dua matahari, lubang hidung bagaikan rongga sumur, lidah
pangjang menjulur, taring panjang keluar dari bibir, kedua susunya besar
menggantung di dada, rambut panjang awut-awutan. Bathari Uma menangis
mendapatkan dirinya telah berubah menjadi raksasi. Bathara Siwa mengutuk
Bathari Uma untuk bersemayam di kuburan para manusia dengan gelar Bathari
Durga. Bathari Durga diberi panugrahan oleh Bathara Siwa supaya punya kesaktian
untuk membuat orang sakit sampai meninggal kalau tidak melakukan upacara
permintaan maaf kepada Bathari Durga. Bathara Siwa juga memberikan istrinya
pelayan berupa makhluk yang menyeramkan supaya ada yang membantu Bathari Durga
di dalam melaksanakan tugasnya di dunia. Bathari Durga juga diberi anugrah
untuk menjadi Ratuning Leyak kabeh, yaitu Ratu segala orang yang ingin bias
ngeleyak dengan syarat orang yang belajar ngeleyak tidak boleh berbuat
merugikan orang lain dan tidak boleh membunuh orang tanpa dosa.
No comments:
Post a Comment